Sejujurnya aku enggak nyangka kalau cerita ini bakalan berlanjut, maksudku
cerita di postingan sebelumnya tentang Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama
Ajaibnya cerita ini memang berlanjut,
dan aku menulisnya sekarang.
bagi yang belum baca postingan sebelumnya, baca dulu supaya nyambung KLIK DISINI
Aku kira cerita tentang Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama di postingan sebelumnya sudah berakhir di surat terakhir yang dia kirim untukku. sejak saat itu aku selalu mencari dimana dia, mulai dari nanya-nanya ke orang terdekatnya, sampai ketika teknologi berkembang, aku mencarinya sebisa dan semampuku melalui internet, google atau semua media sosial.
Sekian lama mencari dan terus mencari, aku enggak pernah nemuin dia.
Fitriani, Perempuan yang sudah lama aku cari.
Hari itu, di kehidupanku yang biasa-biasa saja, saat berselancar di dunia maya, aku iseng untuk konfirmasi Friend Request di Facebook yang sudah lama menumpuk, beberapa saat setelah selesai konfirmasi semua, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk.
“makasih konfirmasinya”
“ya, sama-sama”
“emangnya oji kenal ini siapa?”
“gak, siapa ya?” aku cuek, karena memang merasa enggak kenal, setelah cek profilenya yang memajang foto anak laki-laki yang berumur sekitar 3 atau 4 tahunan.
“Fitri, teman sekolah dulu”
Sepersekian detik nafasku terhenti, memory memory mulai keluar berantakan, berserakan di kepala, ingatan-ingatan kambali hadir dengan cepat, sungguh aku belum melupakan kamu.
“Fitriani?”
Ternyata dia benar-benar Fitri, cinta pertama ku saat masih berada di bangku SMP, aku enggak nyangka bisa di pertemukan lagi dengan cara seperti ini dengan dia, walaupun hanya lewat media sosial facebook,
Aku kangen kamu Fit
Sungguh
Sungguh
Sungguh
Terimakasih masih mengingatku
Terimaksih sudah datang lagi di kehidupanku
Terimakasih sudah mencari dan menemukanku
Terimaksih untuk semuanya
Aku gak bakalan menyi nyiakan kesempatan ini, sudah lama mencari dan akhirnya di pertemukan, Aku bercerita banyak hal dengan fitri. Ajaibnya cerita ini memang berlanjut,
dan aku menulisnya sekarang.
bagi yang belum baca postingan sebelumnya, baca dulu supaya nyambung KLIK DISINI
Aku kira cerita tentang Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama di postingan sebelumnya sudah berakhir di surat terakhir yang dia kirim untukku. sejak saat itu aku selalu mencari dimana dia, mulai dari nanya-nanya ke orang terdekatnya, sampai ketika teknologi berkembang, aku mencarinya sebisa dan semampuku melalui internet, google atau semua media sosial.
Sekian lama mencari dan terus mencari, aku enggak pernah nemuin dia.
"Years and month are illution that i can countDengan sangat ajaibnya dua minggu setelah aku menulis cerita tentang Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama di blog ini, aku di pertemukan dengan dia, FITRI!
When the sun goes down on when it flies as leave in
Like your smile for the last time we met "
Fitriani, Perempuan yang sudah lama aku cari.
Hari itu, di kehidupanku yang biasa-biasa saja, saat berselancar di dunia maya, aku iseng untuk konfirmasi Friend Request di Facebook yang sudah lama menumpuk, beberapa saat setelah selesai konfirmasi semua, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk.
“makasih konfirmasinya”
“ya, sama-sama”
“emangnya oji kenal ini siapa?”
“gak, siapa ya?” aku cuek, karena memang merasa enggak kenal, setelah cek profilenya yang memajang foto anak laki-laki yang berumur sekitar 3 atau 4 tahunan.
“Fitri, teman sekolah dulu”
Sepersekian detik nafasku terhenti, memory memory mulai keluar berantakan, berserakan di kepala, ingatan-ingatan kambali hadir dengan cepat, sungguh aku belum melupakan kamu.
“Fitriani?”
Ternyata dia benar-benar Fitri, cinta pertama ku saat masih berada di bangku SMP, aku enggak nyangka bisa di pertemukan lagi dengan cara seperti ini dengan dia, walaupun hanya lewat media sosial facebook,
Aku kangen kamu Fit
Sungguh
Sungguh
Sungguh
Terimakasih masih mengingatku
Terimaksih sudah datang lagi di kehidupanku
Terimakasih sudah mencari dan menemukanku
Terimaksih untuk semuanya
ternyata dia sudah menikah 3 tahun yang lalu dan sudah memiliki dua anak,
aku kaget, ini arti pencarian selama ini, aku gak percaya tapi itu semua itu memang benar adanya.
dia sudah memiliki seorang suami, dan dua anak laki-laki.
Apakah aku terlambat, Fit?
Aku dan fitri saling tukar nomor handphone, setelah itu cerita banyak hal, nostalgia saat-saat bersama dulu, hal-hal yang paling sering aku lakuin ke dia, barang-barang apa yang pernah aku kasih ke dia, tentang masalah-masalah yang membuat kami putus bebrapa kali yang enggak pernah bisa aku jelasin dulu, dan sekarang aku bisa menjelaskan itu semua.
memang semua itu sudah lama banget berlalu, tapi entah kenapa aku masih ingat dengan sangat jelas semua itu. dan dari obrolan obrolan itu aku juga baru tau sekarang kalau aku adalah yang pertama juga baginya.
Fitri mulai sering sms dan nelpon ketika suaminya kerja keluar kota, ngingetin aku untuk makan, menjaga kesehatan, ngingetin aku untuk shalat, istirahat dan lainnya-lainnya.
Sama seperti Fitri yang dulu...
Aku sadar perhatian yang dia kasih besar banget ke aku, semakin hari aku semakin dekat dengan fitri, dia selalu hubungin aku dalam rentang waktu yang enggak lama.
sampai pada suatu hari, aku dikejutkan dengan pernyataan kalau Fitri ingin meminta hubungan lebih dari sekedar teman, aku bilang aku gak bisa.
"Aku gak bisa, Fit"
Setelah omongan panjang lebar akhirnya dia mau mengerti kalau aku enggak bisa punya hubungan lebih dengan dia, banyak hal sudah berubah sekarang.
"Keadaan kita sudah enggak sama seperti dulu lagi, Fit"
Seiring waktu berjalan, Fitri tetap sering ngehubungin, seperti menjadikan aku orang yang sangat spesial di hidupnya, ada rasa senang fitri memberikan perhatian yang besar, aku senang fitri mengingatku, aku senang fitri mengkhawatirkanku. aku senang, Fit.
Tapi makin kesini aku makin ngerasa ini semua salah, aku enggak bisa terus-terusan gini, aku sadar fitri punya seorang suami yang sangat menyayangi dia, fitri punya dua anak kecil yang masih membutuhkan kasih sayang dia. aku enggak mau ini semakin menjadi salah, dan aku enggak mau hubungan ini semakin jauh.
aku enggak ingin menjadi perusak rumah tangga kamu,Fit, aku enggak mau ini terjadi dikehidupanku setelah aku menikah nanti.
sebelum terlambat, aku mencoba perlahan-lahan mejauhi fitri, walaupun ini berat
aku mulai enggak pernah balas sms dari dia
aku mulai enggak pernah angkat telfon dari dia
aku mulai enggak pernah balas chat dari dia
tapi fitri selalu ngirimin sms ke aku yang bertanya kenapa aku berubah, kenapa aku begini gitu gini gitu?
fitri juga bilang, dia mencintai aku,
fitri juga bilang kalo selama ini dia nunggu aku, tapi kenapa di pertemukan setelah sudah menikah dengan lelaki lain.
Aku juga nunggu kamu fit
takdir menuntun kita
untuk bertemu
tapi takdir enggak
menuntun kita untuk kembaliKayak dulu lagi
beginilah keadaannya sekarang.
Sepertinya sekarang enggak ada yang harus ditunggu lagi, kamu sudah menemukan laki-laki yang akan hidup bersama sampai kamu tua dan mati nanti.
dan akhirnya kita harus nyimpen rasa ini sendiri-sendiri
"Mungkin kamu akan baca postingan ku ini fit, aku mau bilang maaf, aku juga gak bisa ngeremove kamu dari list friends facebookku.percayalah...
dan aku mau bilang, aku ngejauhin kamu gak ada maksud apa-apa selain untuk kebaikan kamu, dan keluargamu."
Shela on 7-Yang Terlewatkan
Kemana kau s’lama ini
Bidadari yang kunanti
Kenapa baru sekarang
Kita dipertemukan
Sesal tak ‘kan ada arti
Karna semua t’lah terjdi
Kini kau t'lah menjalani
Sisa hidup dengannya
Reff:
Mungkin salahku… Melewatkanmu…
Tak mencarimu… Sepenuh hati…
Maafkan aku…
Kesalahanku… Melewatkanmu…
Hingga kau kini… Dengan yang lain…
Maafkan aku…
Jika berulang kembali
Kau tak akan terlewati
Segenap hati kucari
Di mana kau berada
Walau ku terlambat
Kau tetap yang terhebat
Melihatmu… Mendengarmu…
Kaulah yang terhebat
aku juga sempet buat sebuah lagu untuk fitri
maaf suaraku memang kecil, dan buat sakit telinga yang dengar
Judul : Telah Berubah
“telah ku coba
menjaga hati ini untukmu
tapi terlalu lama
terpisah darimu
membuat semua berubah
tak seperti dulu
takdir menuntun kita
untuk bertemu
tapi takdir tak
menuntun kita untuk kembali
semua telah berubah
kau tak seperti yang
dulu ku kenal
semua telah berubah
kini kau telah
bersamanya
habiskan sisa hidupmu
disini ku masih
seperti yang dulu
menjaga hatiku untuk
kau miliki
tapi kini kau telah
bersamanya
jalani sisa hidup
dengannya
jalani lah kisah
hidupmu
jalanilah dan lupakan
aku
lupakan semua tentang
kita berdua
biarkan hanya menjadi
masa lalu kita
yang selalu tersimpan
di hati
tersimpan di jiwa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih sudah membaca tulisan ini, silahkan berkomentar :)