Selamat tinggal putih abu-abu

Hallo teman-teman, maaf sebelumnya untuk pembaca yang garing ini (kalau ada), maaf karena aku sudah lama banget gak posting sesuatu di sini apakah itu cerita,puisi,nasi bungkus atau bola futsal.
aku memang sudah melakukan perjanjian dengan diriku sendiri, dan aku menyesali sudah berjanji seperti itu. aku janji enggak akan posting sesuatu di blog ini sampai hari pengumuman kelulusan SMA.

Sebenarnya saat setelah melaksanakan ujian nasional, banyak yang pengen aku ceritakan ke kalian semua pembaca blog yg garing ini. Mulai dari wajahku diolesin krim pemutih wajah gak jelas di mall, cukur rambut yg seharga 110 ribu, digodain cewek counter sampai digodain bencong. Banyak deh mungkin aku bakalan ceritain semua yang aku sebutkan di atas lain waktu.

Dan Alhamdulillah, akhirnya sku lulus ujian nasional SMA, aku senang dan merasa sangat lega sekali bisa lulus ujian nasional.
untuk anak-anak yang baru lulus, dunia seakan dalam genggaman, Kita ngerasa seakan-seakan udah naklukin dunia. Semua kerja keras dan pengorbanan selama 3 tahun terbayar lunas dengan kelulusan ini. Jadi jangan heran kalo anak SMA yang lulus terlihat agak berlebihan saat sedang selebrasi kelulusan, semprot-semprot seragam pake philox, coret-coret tembok,nyemplung ke sumur.
Menurutku, lulus SMA itu maknanya  besar banget. aku merasa kalau sudah lulus SMA, berarti kita juga sudah lulus disalah satu tahap terpenting dalam kehidupan yang sangat krusial ini.

Ketika aku SMP, aku selalu iri ngeliat anak SMA. Tiap ngeliat orang pakai seragam putih abu-abu, aku langsung mupeng. Belum lagi kalo udah ngeliat cewek-cewek SMA yang pake baju ngepas. tubuh mereka sudah mulai kebentuk, beda banget sama temen-temen seumuranku yang masih rata kayak meja karambol. Dari situ aku langsung berambisi, “AKU HARUS CEPAT-CEPAT SMA!”.

Ketika sudah SMA, aku benar-benar bahagia, Cita-citaku saat SMP akhirnya terwujud. Tapi ternyata ini nggak berlangsung lama. saat sudah duduk di kelas 3, aku ngerasa kalau SMA itu benar-benar Neraka! Aku harus sekolah dari pagi sampe siang, di tambah les dari siang sampe sore.

Aku benar-benar ingin cepat lulus, Ditambah lagi godaan kuliah yang sangat menggiurkan. Bisa gondrongin rambut, ke kampus, bisa pake baju bebas, dan yang paling penting bagiku: bisa ketemu cewek-cewek yang lebih liar dari anak SMA. Semenjak itu ambisiku berubah, “AKU HARUS CEPAT-CEPAT KULIAH!”

Jadi, teruntuk adik-adik yang belum lulus, aku cuma mau bilang, nikmati prosesnya! Jangan pernah ngeluh untuk ngelompatin keadaan yang sebenarnya, kelak kalian bakalan rindu itu. Nikmatin aja, bawa santai. Itu nggak bakal keulang lagi loh.

teruntuk yang baru lulus, selamat ya. Tapi harus ingat juga ini bukan akhir dari perjuangan, tapi awal dari kehidupan yang sebenernya. Life’s gonna be so hard, guys
Oke sebenarnya tujuanku dalam tulisan kali ini, pengen cerita pengalaman Ujian Nasionalku yang hampir membuatku jadi gila.

Beberapa minggu sebelum ini tepatnya saat Ujian Nasional hari terakhir yaitu ijian fisika, saat aku ngebulatin LJK, bagian nomor identitas serat kertasnya terangkat, mungkin karena pensilnya terlalu tajam seperti mulut netizen. jadi aku kira itu cuma sampah dan aku coba bersihin pakai tisu.

Sret..sret..1x gak ilang
Sret..sret..2x belum hilang juga,

dan timbulah niatan dalam hatiku untuk mengambil bulu kecil yg ada di bulatan ljk itu dengan kuku ku yang gagah perkasa ini, pelan pelan ku tarik bulu itu, pelan pelan..

kreeeek.. (maksudnya bunyi sobek) eh ljk di satu bulatan itu sobek tapi enggak sampai bolong dan aku mencoba hitamin lagi bulatan yg sobek itu dengan maksud menyamarkan sobekan itu, tapi kilatnya gak bisa full lagi dan aku ketakutan, langsung aku menghadap pengawas UN nya, sebut aja dia Pak Jo

"Pak, ini ljknya sobek. Bisa minta diganti?" aku membawa lembar jawaban komputerku ke meja pengawas dan menunjukkan kerusakannya

*Pak Jo hening. sambil megangin ljk ku yang sobek*

"gimana pak, bisa digantigak nih?"

"ini enggak masalah kok" Pak Jo mencoba menenangkan sambil sdikit mengusap ljk ku

"masa gak apa-apa sih pak?? Ini sobek ini sobeeek!!" aku masih panik

"gak apa-apa, asal gak bolong aja ljk nya, percaya sama bapak"

percaya enggak percaya aku balik ke tempat dudukku,aku bisa tenang untuk sementara waktu, dan beberapa waktu kemudian aku gelisah lagi, waktuku banyak habis karena ngurusin bulatan yg satu itu tapi semuanya bisa keisi.

Dan kegelisahanku enggak berakhir hari itu aja, tapi kegelisahan berlanjut selama satu minggu lebih aku sudah seperti orang gila. aku tanya mbah google tentang cara kerja mesin pemindai ljk itu, aku tanya guru guru, tentor bimbel, aku tanyain ke semua orang yg mungkin tau tentang cara kerja OMR itu, hanya untuk menenangkan diri.

Perlahan-lahan kegelisahanku berhasil hilang sampai sehari sebelum pengumuman kelulusan, banyak isu yg beredar ada beberapa orang yang enggak lulus. Kegelisahanku datang lagi, ingin nangis rasanya, pikiranku langsung terlempar ke beberapa minggu sebelum itu saat aku dengan brutalnya  nyobek ljk fisika.

aku memikirkan segala kemungkinan, begini, begitu, kalo gini kalo gitu..
Dan aku sangat bisa tenang saat melihat koran, disitu diberitakan bahwa semua anak IPA di kota Pekanbaru lulus 100%.

Lega banget rasanya!

Aku membuka amplop pengumuman kelulusan itu dengan beringas penuh nafsu, penuh rasa ingin mencabik-cabik amplop itu

sreet..sraat..sruut

dan akhirnya amplop itu sobek dengan menggenaskan, aku langsung membentangkan kertas yg ada di amplop itu. dan disitu tertulis kalimat LULUS, ya benar itu tulisanya LULUS, aku sangat yakin.
dan ketakutanku selama ini sirna sudah tanpa bekas.

ujian nasional itu mudah  *hanya yang sudah lulus saja boleh sombong*