16 Mei 2012

Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama - part II


Sejujurnya aku enggak nyangka kalau cerita ini bakalan berlanjut, maksudku cerita di postingan sebelumnya tentang Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama


Ajaibnya cerita ini memang berlanjut, 
dan aku menulisnya sekarang.

bagi yang belum baca postingan sebelumnya, baca dulu  supaya nyambung KLIK DISINI

Aku kira cerita tentang Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama di postingan sebelumnya sudah berakhir di surat terakhir yang dia kirim untukku. sejak saat itu aku selalu mencari dimana dia, mulai dari nanya-nanya ke orang terdekatnya, sampai ketika teknologi berkembang, aku mencarinya sebisa dan semampuku melalui internet, google atau semua media sosial.

Sekian lama mencari dan terus mencari, aku enggak pernah nemuin dia.
"Years and month are illution that i can count
When the sun goes down on when it flies as leave in
Like your smile for the last time we met "
Dengan sangat ajaibnya dua minggu setelah aku menulis cerita tentang Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama di blog ini, aku di pertemukan dengan dia, FITRI!

Fitriani, Perempuan yang sudah lama aku cari.
 
Hari itu, di kehidupanku yang biasa-biasa saja, saat berselancar di dunia maya, aku iseng untuk konfirmasi Friend Request di Facebook yang sudah lama menumpuk, beberapa saat setelah selesai konfirmasi semua, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk.

“makasih konfirmasinya”
“ya, sama-sama”

“emangnya oji kenal ini siapa?”
“gak, siapa ya?”
aku cuek, karena memang merasa enggak kenal, setelah cek profilenya yang memajang foto anak laki-laki yang berumur sekitar 3 atau 4 tahunan.

“Fitri, teman sekolah dulu”

Sepersekian detik nafasku terhenti, memory memory mulai keluar berantakan, berserakan di kepala, ingatan-ingatan kambali hadir dengan cepat, sungguh aku belum melupakan kamu.

“Fitriani?”


Ternyata dia benar-benar  Fitri, cinta pertama ku saat masih berada di bangku SMP, aku enggak nyangka bisa di pertemukan lagi dengan cara seperti ini dengan dia, walaupun hanya lewat media sosial facebook,

Aku kangen kamu Fit
Sungguh
Sungguh
Sungguh
 

Terimakasih masih mengingatku
Terimaksih sudah datang lagi di kehidupanku
Terimakasih sudah mencari dan menemukanku
Terimaksih untuk semuanya

3 Mei 2012

Sekotak Hati Untuk Cinta Pertama

Dulu ketika aku masih duduk di bangku SMP aku bisa dibilang sangat jarang bermain dengan teman sebaya, teman-temanku sehari-hari kebanyakan lebih tua beberapa tahun dari aku. tapi ajaibnya aku bisa nyambung dengan mereka, entah aku yang terlalu cepat berfikir dewasa atau mereka yang gak pernah move on dari pikiran masa kanak-kanak.
 

Ketika berada di sekolah dasar, aku ini bisa di bilang murid yang nakal, suka lari-lari di atas meja dalam kelas suka gangguin teman-teman perempuan, suka main polisi-penjahat, mainan favorit zaman SD dulu, sebagian jadi penjahat sebagian lagi jadi polisi, cara bermainnya polisi mengejar penjahat. aku lebih suka jadi kelompok penjahat saat itu, aku senang kabur dari kejaran teman-teman, aku dan kelompokku lari jauh banget dari sekolah, ujung-ujungnya yang di tuju rumah salah satu dari kelompok kami untuk minta air minum dingin yang di masukkin dalam botol aqua. dan kelompok penjahat always win hehe
foto Fitri, yang dia kasih ke aku saat duduk di kelas 2 smp, frame fotonya juga dari dia yang masih aku simpan sampai sekarang. maaf wajahnya harus aku tutupin
Setelah lulus-lulusan SD, akupun ngelanjutin sekolah ke salah satu sekolah menengah pertama berbasis islam, atau yang biasa disebut dengan MTS. entah apa yang terjadi ketika aku mulai duduk di bangku SMP, tiba tiba aku langsung menjadi lelaki pendiam dan pemalu, berbeda 180 derajat dari aku saat masih di sekolah dasar. sejauh itu sih aku belum kepikiran untuk mencari "cewe" di lingkungan pertemanan yang baru, tapi dimasa itu adalah suatu yang wajar di lingkungan pertemananku, teman-teman sudah memiliki pacar di usia SMP, aku sebenarnya enggak ngerti tentang cinta-cintaan ini, tapi ya namanya lingkungan sedikit banyaknya mempengaruhi.

jadi waktu itu terlibatlah aku dalam sebuah ejek-ejekan, aku ngecengin salah seoarng teman di kelas