20 November 2012

kursi itu bermerek “hati”



Aku menatap jam dinding itu, melihat jarum itu berputar terus dan terus
sadar akan pekerjaanya untuk mengingatkan aku bahwa waktu terus berjalan maju karena jarumnya tak pernah berputar berbalik arah
aku masih duduk di kursi yang rapuh ini, menatap angka-angka pada jam dinding itu
sejenak ingin bisa memutar ulang waktu
menata lagi kenangan-kenangan yang jatuh berceceran sampai aku hampir lupa pernah punya banyak kenangan bersama kamu  yang menurutku itu berarti
aku sadar kamu sudah tidak ada lagi disini, duduk disampingku
mungkin  kamu tak ingin lagi duduk di kursi yang rapuh ini
kursiku, dan juga kursi yang dulunya milik kamu
sekarang kursi ini kosong, kursi yang biasanya kamu duduki sudah tak ada lagi yang menempati
haruskah aku mengganti dengan kursi yang baru?
dan menyimpan kursi milik kamu yang rapuh ini di dalam gudang bersama kursi-kursi rapuh lainnya?
aku memilih untuk tetap bertahan, tapi kamu tidak
pernahkah terpikir bahwa kursi yang rapuh ini hanya pakunya saja yang terlepas?
sebenarnya kita bisa membuang paku yang terlepas itu lalu menggantinya dengan paku yang baru
sehingga kita akan mendapati kursi kita tidak rapuh lagi
Kursi itu bermerek “Hati”

17 November 2012

lagu galau dalam kehidupanku


judulnya galau sekale
apa yang kalian fikirkan pertama kali ketika mendengar sebuah lagu, yang kebetulan lagu tersebut pernah kalian nyanyikan bersama pacar, mantan, atau orang yang pernah dekat dengan kita?
pastilah kenangan yang terfikirkan, beberapa orang kadang mencocok-cocokkan sebuah lagu dengan kisah cinta mereka atau kejadian yang sedang mereka alami.
mereka?
iyadeh gue. GUE!
pernah kalian nangis karena permaslahan hati yang sebenarnya biasa-biasa aja tapi karena kalian mendengar sebuah lagu yang cocok dengan suasana hati kalian saat itu trus kalian nangis-nangis jamban (nangis di jamban). Jujur deh.. biasanya cewek nih yang banyak kayak gini.
kalo gue gak pernah. Sumpah deh!

gue yakin setiap orang punya lagu kenangan meraka masing-masing begitu juga gue, lagu favorit yang dianggap pas banget sama kisah hidup.
nah berikut beberapa lagu yang pernah menjadi cerita dalam kisah galau di kehidupan gue. Preett

My Heart ost My Heart (Irwansyah & Acha Septriasa)


ini lagu pertama kali yang mewarnai kisah percintaan gue dengan pacar pertama gue waktu baru naik kelas 2 smp, waktu itu lagu ini Booming banget karena film My Heart itu. Yah namanya anak smp jatuh cinta ya gitu deh. Pfft
kebetulan si pacar pertama juga mirip sama Acha Septriasa, gue juga pernah ngasih dia VCD soundtrack My Heart. itu makanya ni lagu gue ingat banget dan masih hafal sampai sekarang.

15 November 2012

Tentang kepergian itu

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00, ini sudah 30 menit lebih dari waktu berakhirnya bimbingan belajar, tapi tentor itu terus saja mengeluarkan penjelasan-penjelasan yang sebenarnya dari awal  tak satupun membekas di otak ini
aku lebih memikirkan hal lain yang membuatku sangat gelisah
janjiku!

aku berjanji akan menemuuinya pukul 15.00 sore ini. Tiara, perempuan yang ku kenal di social media twitter setahun yang lalu dimulai dari sering reply reply-an,berlanjut ke DM kemudian ketemu, merasa cocok dan akhirnya jadian
aku tak terbiasa mengingkari janji, terlebih kepada seorang wanita yang aku anggap begitu spesial

***

“waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” suara riuh mahasiswa membuyarkan lamunanku ternyata kuliah sudah selesai dan teringat kembali pada janjiku
aku bergegas menuju tempat dimana tiara sudah menunggu, tempat pertama kali kami bertemu dulu
di tempat itu juga saat aku menyatakan perasaanku, dan memintanya untuk menjadi kekasihku
tempat itu memang menjadi tempat favorit kami, selain karena strategis dekat dengan rumah,juga harga makanan yang tidak terlalu mahal

***

Tiara duduk manis di meja yang terletak di sudut kafe dengan sweater merah marun bertemankan segelas coklat panas

“hei.. maaf ya aku telat?”sedikit kaget, suaraku sepertinya memecahkan lamunannya

“gak apa-apa kok, aku juga belum lama disini” ucap Tiara sambil tersenyum

“aku juga mau coklat panas ah, mbak! Coklat panasnya satu ya” aku memesan pada pelayan yang sedang mengantarkan pesanan makanan hanya berjarak satu meja dari meja kami

“zi, ada yang mau aku omongin”

“ngomong aja ra, ada apa?”

“aku bukan yang terbaik untuk kamu, kamu harus cari perempuan lain selain aku, aku mau kita putus” tiba-tiba nafasku mulai terasa sulit dikeluarkan, dada ku begitu terasa sesak saat mendengar kata putus, apakah dia mengatakan itu sambil menancapkan belati di dada ini

“Putus?! kenapa tiba-tiba? Yang aku tau kita gak pernah ada masalah besar yang mengharuskan kita untuk putus”

“maaf, aku mencintai laki-laki lain! dua minggu lagi aku bertunangan dengannya, aku minta kamu jangan pernah lagi hadir di kehidupan aku”

“Tiara! Tunggu!!” Tiara beranjak dan berlalu tanpa aku bisa meminta penjelasan lebih


***

Dua tahun setelah kejadian itu aku sudah tak pernah bertemu lagi dengan Tiara, dia menghilang begitu saja seperti hilang di telan bumi.
aku juga tak berniat mencarinya bahkan sebisa mungkin aku tak ingin lagi mengingat semua tentang dia,
tapi terkadang ada waktunya aku merindukan Tiara
aku masih butuh penjelasan tentang semua yang terjadi tiba-tiba dua tahun yang lalu
mengapa? Mengapa? Mengapa?
pertanyaan itu yang tak bisa aku hilangkan dari kepalaku, setiap hari dari saat yang tiba-tiba itu hingga sekarang tak pernah kulalui tanpa kata mengapa?
mungkin karena aku masih sangat mencintai Tiara, dan tidak terima dengan alasan yang menurutku itu terlalu menggantung

***

“kak rozi, bisa ketemu?”

“maaf ini siapa?”

“aku tiwi, adik kak Tiara”

“oh, ada apa wi?”

“ntar aja ya kita ngomongnya, di kafe tempat biasa, bisa kan?” aku tidak pernah sekalipun pergi ke kafe bersamanya , dia pasti bermaksud kafe tempat biasa aku biasa makan dengan Tiara

“ya udah, jam 16.00 ya?”

“oke” tut tut tut telfon di tutup

ada apa ini? Kenapa tiba-tiba tiwi menelfon? Tentang apa ini? beribu tanya mulai bersarang di kepalaku

 pukul 15.34, aku harus bersiap-siap untuk menemui tiwi, aku belum mandi dari pagi
memang biasanya kalau tidak ada kegiatan di luar dan aku hanya diam di rumah malas rasanya mau mandi, hanya diam di kamar menghabis kan waktu dengan tidur-tiduran

 16.00 tepat aku sampai di kafe itu, kafe yang sudah dua tahun ini tak pernah aku datangi, tak banyak yang berubah dari kafe itu, yang berbeda hanyalah  wajah-wajah  baru yang terlihat mengenakan seragam merah itu menawarkan menu makanan kepada pelanggan, hanya pelayannya saja yang baru

aku menjamah seisi kafe mencoba menemukan dimana Tiwi, di saat aku menemukannya  duduk di sudut kafe, tepat di tempat Tiara pernah duduk dua tahun yang lalu juga bertemankan segelas coklat panas
tak ada alasan untukku tak mengingat kejadian dua tahun yang lalu, keadaannya sama persis seperti dua tahun yang lalu hanya saja aku tak mendapati Tiara ada di depanku, seakan Tiwi menginginkan  aku mengingat kembali kejadian itu

“hai, udah lama disini?” aku membuka percakapan

“hai kak, aku juga barusan nyampe”

“kok tiba-tiba pengen ketemu? Ada apa nih?”

“kak Tiara”

“kenapa dengan Tiara? hidup bahagia dengan tunangannya? Atau mungkin kamu mau memberikan undangan pernikahan Tiara disini?” aku tak ingin terlihat mengkhawatirkan Tiara di depan Tiwi, sudah termakan gengsi yang tercipta dari dua tahun yang lalu

“kak Tiara gak pernah menikah dengan siapapun, waktu itu dia bohong tentang mencintai laki-laki lain dan dia juga bohong akan segera bertunangan, dia yang minta aku memberitahu kakak sekarang”

“hahaha.. kamu bercanda ya wi? Jadi untuk apa dulu dia meminta putus kalau bukan untuk alasan laki-laki lain?”

“kak Tiara mau ketemu, dia yang akan menjelaskan sendiri tentang semua pertanyaan kamu kak”

“udahlah, aku gak butuh penjelasan tentang itu, aku gak ada waktu untuk membahas masa lalu”

aku beranjak meninggalkan Tiwi, meninggalkan coklat panas yang belum sempat ku minum

“Kak! Ketemu dia sekarang atau kakak gak bakalan pernah ketemu dia lagi! EH lantai 3 nomor 312” Tiwi setengah berteriak ke arahku tanpa mempedulikan orang-orang yang ada di sekitar kami

“Rumah sakit?” kalimat itu menghentikan langkahku

***

16.45 aku sampai di rumah sakit itu, kenapa harus bertemu di rumah sakit? Siapa yang sakit?
aku menyusuri lorong demi lorong penuh pintu
309,310,311, 312! Aku tepat berada di depan kamar 312, entah apa yang menghalangiku tangan ini terasa tak mampu memegang gagang pintu itu sampai aku memberanikan diri membuka pintu itu dan melangkahkan kaki kedalam, terlihat sesosok tubuh yang terbaring lemas dengan selang infus dan selang  oksigen yang ada di hidungnya, wajahnya pucat, kepalanya botak
aku kenal sosok wanita itu, wanita yang membuat hati ku hancur berkeping-keping dua tahun yang lalu
wanita yang membuatku tak bisa membuka hati untuk wanita lain

“Tiara?”

“rozi, sini duduk di dekatku,aku kangen kamu” dia memanggilku sambil meneteskan air mata

aku duduk disampingnya, menatap sambil memegang tangan kurusnya

“tiara,kenapa?” aku masih tak percaya dengan apa yang ku lihat, mataku nanar, ada bening yang mau keluar tapi sebisa mungkin aku menahannya

“maaf, aku baru memberi tahumu sekarang” katanya pelan

aku hanya terdiam mendengarkannya menjelaskan semua secara perlahan

“alasan aku pergi darimu dua tahun lalu karena aku sakit dan dokter bilang hidupku tak kan lama lagi, dua tahun ini aku hanya terbaring di tempat ini mengosumsi pil warna-warni hanya untuk sekedar memperpanjang hidupku”

"Aku sudah tidak kuat lagi"

dia terdiam dan mulai menjelaskan kembali

“lucu ya, sebelumnya aku pernah menonton film yang kejadiannya sama persis seperti sekarang ini dan di film itu dia mati dengan tenang di pelukan kekasihnya, kita pernah nonton film itu bersama ya kan?” tanpa menunggu aku menjawab pertanyaannya tiara melanjutkan kalimatnya

“jika nanti aku juga harus pergi seperti cerita di film itu, aku ingin menghabiskan sisa waktuku dengan kamu, aku ingin menyelesaikan film ini dengan baik, dan kamu harus melanjutkan film ini dengan pemeran yang baru ”

“Tiara” aku menatap matanya yang terlihat sangat lelah, menginstruksikan agar dia tidak melanjutkan kalimatnya

“aku hanya tak ingin kamu menangisi kepergianku, disaat aku harus pergi selamanya,
maafin aku, terima kasih sudah mau datang kesini” bisik Tiara dengan suara yang makin lama makin kecil

mengapa terjadi kepada dirimu

aku tak percaya kau telah tiada

haruskah ku pergi tinggalkan dunia

agar aku dapat berjumpa denganmu

***

siang itu gerimis aku hanya tinggal sendirian menemani Tiara, seakan tak perduli dengan hujan aku ingin terus menemaninya
aku membelainya dengan lembut, sepertinya dia mengerti aku sangat merindukannya
ku letakkan bunga mawar putih kesukaannya  di atasnya, kemudian ku cium lembut nama yang terukir di nisan itu.
“semoga kamu tenang di alam sana”
                                                                                                                                                                   
                                                                                                                                                                            2012
in memoriam, Tiara pratiwi.


5 November 2012

Pentingnya Grup di mata Blogger

pagi ini hujan turun lagi di pekanbaru, 2 bulan ini Cuma ada hujan, hujan dan hujan
pekanbaru yang dulunya panas kayak neraka mendadak jadi dingin 2 bulan ini, guenya udah siap-siap aja nungguin salju turun di pekanbaru sambil bawa sirup warna-warni+susu
<-- mau buat es serut praktis
tapi cuaca dingin ini gak boleh jadi halangan gue ngebuat postingan best article pertama di Blogger Energy
brrrr dingin <--
lagi di sebelah kipas angin

okey, setelah gue absen memeriahkan Best Article edisi 1,2 dan 3 akhirnya gue memantapkan hati buat ngikutin yang ke 4 dengan tema “Grup di mata Blogger Personal” *ikat kepala pake karet kancut*


Grup di mata gue?
gak, bukan di mata gue tapi grup nya di facebook #apasih
menurut gue grup itu penting pake banget, kalo gak penting udah lama gue tutup akun facebook karena gak tahan ngeliat status-status gak jelas. Mau ngeremove kasian temen, gak di remove malah mata gue yang sakit -_-“
dan satu-satunya alasan yang membuat gue masih login di facebook adalah fasilitas  GRUP itu.
kenapa penting?
naah alasan gue adalah, karena di grup adalah tempat dimana kita bisa berkumpul, bertukar informasi dan share berbagai hal,  di grup juga pastinya menyatukan orang-orang yang mempunyai visi dan misi yang sama, hobby yang sama!
contohnya nih di “Grup Blogger Energy” disini berkumpulah para blogger-blogger jomblo absurd yang tentunya punya hobby yang sama yaitu Blogging dan ngintipin kancut spg #eh
mempunyai tujuan yang sama untuk membuat blog-blog yang sebelumnya terlihat “mati” menjadi “hidup” kembali
membuat blogger-blogger yang males kayak gue jadi rajin ngisi blog-_-“
apalagi yang kurang? Hobby sama, tujuan sama
tinggal mengarahkan kemana jalan terbaiknya #tsaaaah